Artikel ini membahas apa yang mengakibatkan terjadinya gempa di Palu, Donggala, juga Sigi. Membahas juga bagaimana forum penanggulangan peristiwa menanggulangi musibah yang terjadi.
Baru-baru ini Indonesia kembali diguncang gempa dengan kekuatan yang cukup besar. Jika sebelumnya yaitu Lombok, sekarang Palu dan sekitarnya lah yang terguncang oleh rentetan gempa besar dan juga tsunami kecil. Gempa berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang hingga mengakibatkan jalan-jalan retak dan rusak, bangunan-bangunan roboh dan porak poranda, manusia-manusia menjadi korbannya.
Berdasarkan data yang didapat dari tim ACT dan BNPB, lebih dari 1200 orang meninggal dunia dalam musibah ini, 600an orang luka-luka berat, dan masih banyak yang hilang. Tidak ada listrik, tidak ada jaringan komunikasi, Palu dan Donggala Sulawesi Tengah seketika damai dan gelap gulita. Diperkirakan titik sentra gempa berada di kedalaman 11 km, dan berada pada jarak 26 km maritim Donggala.
Kondisi Palu sesudah terjadinya gempa dan tsunami. Sumber: Wartainfo.com
Apa yang mengakibatkan Palu dan Donggala diterjang gempa besar? Kamu pastinya sudah tahu kalau Indonesia yaitu negara kepualauan di mana sebagian besarnya yaitu lautan. Terus, kau tahu nggak, ternyata Sulawesi itu termasuk salah satu pulau yang rawan terkena gempa, mengapa? Karena pulau ini berada di pertemuan tiga lempeng utama, yang mana lempeng utama ini mengakibatkan dampak geologi yang begitu kompleks dan beragam.
3 Lempeng besar dan utama itu adalah:
- Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat
- Lempeng Eurasia yang bergerak ke selatan-tenggara
- Dan lempeng Filipina, lempeng yang lebih kecil di antara dua lempeng utama
Seorang ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) mengutarakan pernyataannya bahwa, ketika ketiga lempeng utama itu bergerak dan saling tabrakan, energi-energi sanggup terkumpul di beberapa titik, hingga membentuk patahan-patahan dan tekanan-tekanan. Apabila salah satu titik tidak lagi berpengaruh menahan, energinya akan menjadi gempa bumi, ibarat yang terjadi di Palu dan Donggala baru-baru ini.
Jika di Lombok ada sesar flores, di Sulawesi juga ada beberapa sesar, yaitu sesar Palu-Koro, sesar Matano, sesar Gorontalo, sesar Walanae, sesar Batui, sesar Poso, dan lainnya. Dari banyak sekali macam sesar yang ada di Sulawesi, sesar Palu-Koro yaitu satu di antara 4 sesar yang paling besar di Sulawesi bahkan paling aktif dari seluruh sesar di Indonesia.
Posisi sesar Palu-Koro berada di bawah wilayah Sulawesi Tengah, secara geologi membujur dari Laut Sulawesi lalu kota Palu, hingga Teluk Bone. Perkiraan panjangnya 500 km dari cuilan Utara ke Selatan. Jika melihat dari kedalaman titik sentra gempanya, maka gempa bumi yang mengguncang Palu dan Donggala ini disebabkan oleh acara sesar aktif pada zona Sesar Palu-Koro. Sebagaimana yang dikatakan oleh Kepala BMKG, Dwikora Karnawati pada ketika siaran pers BMKG.
Setiap tahunnya, sesar Palu-Koro ini diperkirakan bergerak 7 cm. Dengan bergeser dan bergeraknya sesar itu, maka dampak yang dihasilkan yaitu getaran dan patahan pada beberapa cuilan bumi. Apalagi kalau proses tumbukan 3 lempeng sedang berlangsung, getaran yang dihasilkan cukup menciptakan porak-poranda pulau-pulau yang berada di wilayahnya.
Oh ya, kau tahu nggak, sebetulnya pada tahun 2017 sudah ada ekspedisi sesar Palu-Koro yang digagas oleh seorang pelopor kebencanaan, yaitu Trinirmalaningrum, yang erat disapa Rini. Pada bulan Agustus 2018, Rini bersama timnya berhasil mengumpulkan hasil dokumentasi gempa-gempa yang pernah terjadi di sepanjang Sesar Palu-Koro. Ekspedisi ini ia lakukan lantaran minimnya data wacana sesar Palu-Koro, padahal sesar ini yang paling aktif.
Kalau kata bu atau mba Rini, gotong royong gempa yang terjadi kemarin itu sudah terprediksi lho. Kemudian, selain data yang ditemukan oleh Rini, gotong royong Badan Geologi pun sudah merilis peta bahaya gempa di Sulawesi, namun untuk sosialisasinya sendiri terkait potensi gempa ini, masih terbilang kurang.
Nah Squad, kalau dari pandangannya Pak Sukmandaru Prihatmoko selaku Ketua Ikatan Ahli Geologi (IAGI), memang sudah banyak prediksi wacana gempa di Sulawesi, namun hal itu juga harus diimbangi dengan kesiapan dari lembaga-lembaga yang fokus pada pencegahan dan penanggulangan peristiwa alam, pemerintah sentra maupun daerah, dan juga masyarakat itu sendiri. Mulai dari sosialisasi wacana potensi bencana, cara menanggulanginya, hingga apa yang harus dilakukan oleh masyarkat.
Bencana alam memang tidak sanggup kita hindari, apalagi kalau melihat secara geografis dan astronomi, negara kita ini memang sangat rawan terkena gempa bumi, juga tsunami. Oleh lantaran itu, pengetahuan wacana potensi peristiwa alam, cara menanggulangi, semua harus dikuasai. Kamu sudah tahu? Jika belum, kau sanggup memelajarinya di ruangbelajar.
Ketika pengetahuan kau sudah banyak, maka bukan nggak mungkin kau sanggup jadi salah satu orang yang mencegah dampak jelek akhir benca alam itu terjadi. Jadi, tetap berguru biar pengetahuan kita semua semakin luas ya. Dan jangan lupa kita doakan saudara-saudara kita di Palu dan sekitarnya yang terdampak peristiwa alam, juga saudara kita di Lombok yang sebelumnya juga terkena peristiwa alam.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Geografi Kelas 10 | Apa Yang Menjadikan Terjadinya Gempa Palu?"
Posting Komentar