Memelihara burung cicauan kini ini sudah menjadi hobby untuk sebagian orang yang ada di Indonesia. Akan tetapi tidak banyak orang yang memanfaatkan hobby memelihara burung itu menjadi ladang penghasilan.
Untuk anda semua yang hobby dengan burung kicau, anda pastinay tau mengenai burung murai kerikil ini. Murai kerikil termasuk burung pengicau yang dikala ini sudah terancam tanggapan perburuan yang liar. Burung murai kerikil termasuk pada famili Muscicapidae ataupun burung cacing.
Burung ini penyebarannya berada di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan juga tersebar di sebagian pulau Jawa. Beberapa dari para mahir menganggap ras dari Kalimantan Utara Kucica Alis-putih sebagai spesies yang tersendiri.
Selain cocok untuk dijadikan sebagai binatang peliharaan anda di rumah, burung murai kerikil ini sanggup anda manfaatkan untuk lahan bisnis yang begitu menjanjikan. Sebab burung murai kerikil mempunyai bunyi kicauan yang terdengar merdu, bermelodi, dan juga sangat bervariasi.
Ternak Burung Murai Batu
Ternak burung murai kerikil telah menjadi salah satu peluang bisnis yang begitu prospek, dikarenakan melihat seruan pasar yang kini ini terus menerus semakin meningkat, dan penangkar burung murai kerikil ini hingga kualahan.
Keindahan dan kecantikan dari tampilan fisik burung imurai kerikil ni menciptakan banyak orang tertarik memelihara burung ini. Seorang yang menjalankan perjuangan beternak burung Murai Batu apabila ingin berhasil menjadi peternak murai kerikil yang profesional untuk dijadikan sebagai sumber dari penghasilan, sebetulnya merupakan kasus yang mudah. Baik itu untuk peternak yang coba coba maupun untuk peternak pemula.
Syarat utama biar sanggup beternak burung Murai Batu yaitu harus mempunyai kemauan, keuletan, telaten, dan juga paling tidak punya sedikit bakat. Untuk berternak burung, berbagai faktor yang sangat menentukan kesuksesan yang harus anda ketahui.
Baik itu dalam ukuran sangkar serta kebersihan kandangnya, atau bagaimana anda memperhatikan setiap hari pada burung-burung itu sebagai pemeliharanya dan juga proteksi pakan. Selain itu juga lingkungan atau kawasan anda meletakkan burung itu akan begitu berpengaruh.
Tujuan utama di dalam betenak murai kerikil ialah menghasilkan burung murai kerikil dengan jumlah banyak dan sanggup mendapat laba yang banyak.
Dengan demikian anda harus punya kemauan yang sangat tinggi untuk sanggup bersaing dengan orang lain. Anda juga harus telaten dalam bidang ternak dengan mendalam, dan anda juga harus mempunyai talenta tersendiri.
Berikut ini cara beternak burung murai kerikil yang sanggup anda terapkan di rumah.
Pemilihan Bibit
Murai jantan atau betina, semuanya harus punya kualitas yang baik dan harganya tidak harus mahal. Pilihlah burung Murai Batu betina yang umurnya kurang lebih 1 atau 2 tahun.
Yang mana usia ini termasuk usia paling ideal untuk burung Murai Batu dalam ber-reproduksi. Keadaan kesehatan burung betina sebaiknya terjaga kenudian pastikan burung itu tidak terlalu kurus.
Untuk pemilihan burung jantan serupa waktu menentukan induk betina. Pilihlah induk jantan yang juga tidak takut pada insan dan punya mental yang cukup bagus.
Pejantan paling tidak berusia minimal 2 tahun juga sudah cukup matang guna melaksanakan perkawinan. Dianjurkan Murai Batu Jantan terbebas dari cacat fisik, entah itu di penggalan kepala, kaki, penggalan sayap maupun penggalan badan lainnya.
Persiapan Kandang
Dalam ternak burung muai kerikil ini cara pertama yang sebaiknya dilakukan yaitu menyiapkan kandang. Pastinya sangkar yang sesuai mekanisme serta pengalaman peternak.
Dalam ternak burung Murai Batu tentu saja anda memerlukan sangkar burung. Yang mana sangkar burung itu didesain menggunakan ukuran yang tidak mengecewakan luas.
Sebaiknya jangan terlalu sempit dan punya sikulasi udara yang baik. Sedangkan untuk penempatan kandangnya, dianjurkan diletakkan pada kawasan yang kondusif dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Sebaiknya jauhkan juga dari kebisingan dan mempunyai sirkulasi udara segar yang baik. Untuk sangkar burung murai kerikil juga sebaiknya terkena cahaya matahari yang pas dikala pagi hari untuk memperoleh vitamin D.
Serta sebaiknya mempunyai kawasan teduhan pada dikala sinar matahari sudah terasa panas untuk burung Murai Batu.
Kebersihan Sangkar Murai Batu
Merawat sangkar murai kerikil biar tetap higienis termasuk faktor terpenting untuk keberhasilan dalam ternak burung murai batu. Jika kebersihan kandangnya terjaga, tentu sanggup meminimalisir bibit penyakit.
Dengan sangkar burung yang bersih, burung murai kerikil akan merasa semakin nyaman, sehingga sanggup terhindar dari stress yang merupakan penyebab penyakit dalam murai batu.
Membersihkan wadah pakan serta minum tiap harinya. Saat pagi hari, pakan serta air minum harus diganti dengan yang baru. Sisa dari air minum atau makanan yang belum habis sebaiknya dibuang.
Dalam satu ahad sekali, pada sangkar dibersihkan dengan keseluruhan. Sesudah kotoran dibuang, sangkar sanggup dicuci kemudian disterilkan dengan disinfektan atu demgan obat antikuman. Setelah itu keringkan di bawah cahaya matahari.
Pakan Murai Batu
Pakan termasuk salah satu faktor paling penting dalam ternak burung murai batu. Murai kerikil perlu nutrisi yang cukup dalam menunjang acara serta produktivitasnya.
Supaya nutrisi sanggup terpenuhi, murai kerikil harus sealu diberikan pakan segar serta bervariasi. Memberikan vitamin untuk burung murai kerikil juga dibutuhkan.
Pakan burung murai batu sanggup dengan pakan alami, pakan buatan, atau makanan adonan antara pakan buatan serta pakan yang alami. Pemberian pakan aksesori juga diperlukan supaya mendongkrak pertumbuhan.
Selain itu juga untuk meningkatkan sistem kekebalan badan dari burung murai batu. Pada umumnya pakan aksesori yang sanggup anda berikan berupa jangkrik, ulat hongkong, orong-orong, cacing ataupun belalang.
Perkembangbiakan Murai Batu
Menaruh calon induk betina pada kandang. Betina yang ditaruh dalam sangkar harus berumur kurang lebih 1 tahun atau telah siap dikawinkan.
Lalu, masukanlah 2 ekor betina kemudian biarkan kurang lebih 2 ahad guna menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Sesudah itu masukan burung murai kerikil jantan serta kandangnya ke dalam sangkar betina.
Tujuannya untuk mencegah penyerangan burung murai kerikil jantan pada 2 ekor betina itu. Sehingga harus menyesuaikan diri dalam waktu kurang lebih 1 minggu.
Tunggulah burung betina hingga birahi. Pada umumnya burung betina akan bersiul-siul kemudian mendekati sangkar murai kerikil jantan. Pada dikala burung jantan serta betina telah saling berdekatan, dikala ini waktu yang sempurna guna melepas murai kerikil jantan dari sangkarnya.
Perawatan Anak Burung
Anak burung yang umurnya 7 hingga dengan 14 Hari sanggup diberi makan dengan adonan voer bersama kroto yang dibentuk encer. Pemberian makan sanggup anda lakukan 1 jam sekali.
Sesudah umurnya 15 hari, umumnya mereka sudah mulai sanggup makan kroto dengan sendirinya. Ada yang menggunakan pelet lele untuk makanan untuk murai batu.
Makanan itu juga tidak bermasalah, tidak akan mengakibatkan bulu murai jadi rontok. Pada dikala murai kerikil sedang menetas sebaiknya anda mencermati prilaku induk dari murai batu.
Apabila induk sanggup memperlihatkan pakan dengan baik, sebaiknya kita harus menambahkan pakan berupa serangga. Misalnya ibarat jangkrik dan juga kroto. Supaya gizinya terpenuhi dalam anakan murau batu.
Memandikan Murai Batu
Murai kerikil juga harus sering dimandikan biar kesehatan dan kebugaran badan murai kerikil sanggup terjaga. Selain itu, memandikan murai kerikil juga mempercepat proses pergantian bulu-bulunya dan akan merangsang tumbuhnya bulu-bulu baru.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Cara Ternak Burung Murai Watu Paling Gampang Untuk Pemula"
Posting Komentar