Tiong kerikil kalimantan merupakan salah satu jenis burung yang mempunyai ciri khas atau karakteristik yang unik. Untuk bab atas kepalanya hanya ditumbuhi dengan bulu–bulu yang tipis, sehingga terlihat ibarat botak. Untuk bab paruhnya juga mempunyai ukuran yang besar.
Para mahir pun juga sering berbeda pendapat yang ada kaitannya dengan ordo atau suku untuk burung endemik Kalimantan ini. Akan tetapi sangat disayangkan, burung unik itu ketika ini terancam punah.
Ciri Khas Burung Tiong Batu Kalimantan
Burung tiong kerikil kalimantan atau bornean bristlehead (Pityriasis gymnocephala) ini mempunyai panjang badan kurang lebih sekitar 26 cm. Kepalanya yang botak dan juga dilengkapi dengan kulit yang dilapisi bulu-bulu halus warna kuning serta merah terang.
Pada pipinya terdapat tompel hitam. Untuk bab paruhnya yang besar akan semakin menciptakan penampilannya terlihat sangat sangar.
Sebagian mahir burung atau ornitholog banyak yang menganggap bahwa tiong kerikil kalimantan merupakan kerabat dari burung gagak. Akan tetapi ada juga yang mempunyai anggapan bila spesies ini termasuk anggota keluarga burung jagal yang berasal dari Papua.
Bahkan untuk sebagian mahir lainnya juga menganggap bila tiong kerikil kalimantan merupakan keluarga bentet dan juga keluarga dari burung jalak. Tidak sedikit juga yang mengelompokkannya burung dengan warna unik ini sebagai genus tersendiri.
Habitat Tiong Batu Kalimantan
Burung ini juga mempunyai habitat yang berupa hutan-hutan rawa, gambut, kerangas, dan hutan-hutan dataran rendah yang terdapat di Kalimantan. Keberadaannya juga pernah tercatat pula berada pada area hutan dengan ketinggian 1.000 meter dari permukaan bahari di kurang lebihnya sekitar Sabah, Malaysia.
Perilaku Burung Tiong Batu Kalimantan
Burung yang mempunyai bunyi khas ini biasa terlihat hidup berkelompok yang terdiri dari 3 hingga dengan 10 individu. Tiong-batu Kalimantan juga sering sekali terlihat dalam mixed-flock atau rombongan yang terdiri atas banyak sekali jenis burung.
Selain itu juga kerap sekali terlihat menjadi pemimpin rombongan. Suaranya aneh, kadang juga terdengar ibarat bunyi klakson kendaraan. Akan tetapi juga tak jarang cuitannya menggema ibarat halnya orang yang tertawa terkekeh.
Walaupun demikian, burung yang pemalu ini juga lebih sering terdengar daripada burung tersebut terlihat oleh manusia. Penampakannya juga tidak teratur terlihat. Burung tersebut terbang dengan kepakan sayap yang pendek dan juga cepat.
Dan terkadang burung tersebut mendekam, dan hanya melihat sekitar saja. Ciri utama pada burung tiong kerikil kalimantan betina yakni ada bercak merah pada sisi lambungnya.
Untuk Tiong kerikil Kalimantan lazimnya juga memangsa makanan berupa serangga. Burung ini mencari serangga di lapisan atas vegetasi dan juga invertebrata kecil.
Populasi Tiong kerikil Kalimantan
Sekarang ini, burung yang masuk dalam suku Pityriasidae ini sanggup dikatakan terancam punah. Ancaman utamanya khususnya pada laju kerusakan hutan dataran rendah Kalimantan yang sangat tinggi jawaban pembalakan liar, konversi hutan, dan kebakaran hutan.
Kerusakan dan berkurangnya areal hutan yang menjadi habitatnya memang telah menjadi bahaya utama terhadap kelangsungan hidup burung tiong-batu kalimantan. Tak heran bila burung yang termasuk dalam keluarga Pityriasidae itu sekarang berada dalam status Hampir Terancam.
Makanan Burung Tiong Batu Kalimantan
Pakan dari tiong kerikil kalimantan yaitu berupa serangga yang mempunyai ukuran besar ibarat halnya kumbang. Dan tidak jarang pula memangsa hewan-hewan lainnya ibarat cicak, kecoa, rayap, laba-laba, reptil kecil, dan juga amfibia.
Selain makan makanan berupa serangga, burung endemik dari kalimantan ini juga suka makan buah-buahan. Kebiasaan mencari pakan umumnya dilakukan di lapisan tajuk atas dan juga tengah.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Burung Tiong Kerikil Kalimantan Yang Unik Dan Langka"
Posting Komentar