Sebagai pecinta burung kicauan pastinya anda semua sudah mengenal burung kacamata atau burung pleci.
Indonesia yaitu termasuk dari salah satu negeri yang mempunyai dari kurang lebih sekitar 22 jenis burung kacamata atau burung pleci yang tersebar di alam ini.
Akan tetapi bila anda ingin memelihara burung kacamata ini tentunya harus mempunyai pengetahuan khusus. Sebab burung ini pada mulanya memang sulit di dalam perawatannya.
Tak hanya itu burung pleci ini ternyata juga dikenal sebagai jenis burung yang mempunyai sifat gampang stress. Dan bila di dalam penanganannya salah, maka jenis burung ini sanggup cenderung mati dengan keadaan stressnya.
Salah satu pola sikap alamiah bila burung ini stress yaitu burung selalu menabrakan dirinya sendiri pada sangkar hingga mati. Dan bila sedang dalam keadaan sakit matanya akan terlihat sayu dan juga tampak pucat.
Berbicara mengenai jenis burung pleci, ada jenis burung pleci yang terbilang langka di indonesia.
Burung Pleci Sangihe
Dari banyaknya jenis dari burung pleci yang cirinya menyerupai menggunakan kacamata yang terdapat di Indonesia ini, kacamata sangihe atau yang kerap disebut dengan sangihe white-eye Zosterops nehrkorni) tergolong paling langka serta terancam punah.
Bahkan jenis burung ukuran kecil ini sudah dikabarkan dalam kategori punah. Karena mengingat para ilmuwan terakhir kali mendengar suaranya dikala tahun 1999 di daerah Gunung Sahendaruman serta di daerah Gunung Sahengbalira.
Kacamata sangihe atau yang banyak dijuluki dengan pleci sangihe termasuk burung endemik di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Jenis burung pleci ini sebelumnya memang dianggap sejenis dengan pleci dahi hitam atau black-crowned white-eye (Zosterops atriforns).
Akhir tamat ini, burung pleci sangihe dipisahkan menjadi spesies tersendiri oleh seorang ornitolog yang berasal dari Amerika yaitu Pamela C Rasmussen. Dia juga sudah dikenal berpengalaman meneliti beraneka spesies burung pada daerah Asia.
Ciri Burung Pleci Sangihe
Masyararakat disekitar menyebut pleci sangihe ini dengan sebutan burung mata mawiera. Burung ini punya ciri khas yaitu panjang tubuhnya kurang lebih sekitar 12 cm.
Pada badan belahan atas berwarna hijau-zaitun, belahan tunggir berwarna kuning-hijau mencolok. Kemudian untuk belahan ekornya hijau kehitaman.
Yang membedakan spesies ini dari jenis burung pleci yang pada umumnya dipelihara pecinta burung pleci di Indonesia yaitu pada belahan dahinya berwarna hitam, dengan bundar mata putih yang lebih lebar.
Jika diamati, penampilan kacamata sangihe sanggup dikatakan menyerupai dengan kacamata dahi hitam. Hal tersebut wajar, lantaran pleci sangihe juga pernah dimasukkan menjadi salah satu ras / subspesies pleci dahi hitam.
Makanan dari burung pleci sangihe ini juga tidak berbeda jauh dengan burung pleci yang lainnya. Makanan kesukaan burung pleci ini yaitu berupa pisang kepok, pepaya, apel, pir, tomat, dan juag buah lainnya.
Habitat Burung Pleci sangihe
Habitat dari burung kacamata sangihe ini sanggup dikatakan terbatas, yaitu berada di hutan-hutan primer pada perbukitan yang mempunyai ketinggian sekitar 700 hingga dengan 1000 meter dari permukaan laut.
Kawasan Gunung Sahendaruman serta Sahengbalira ini sanggup dikatakan sempit, dengan luas total kurang lebih hanya 8 km2. Habitatnya juga sangat sempit dan mengakibatkan burung kacamata sangihe ini rentan terancam kepunahan.
Terlebih lagi sebagian hutan pada daerah ini rusak atau beralihfungsi menjadi daerah pertanian, pemukiman, maupun di daerah industri.
Memang, hingga kini ini, populasi dari burung kacamata sangihe belum sanggup diketahui dengan pasti. Akan tetapi keberadaannya sudah sanggup dikatakan sangat mengkhawatirkan.
BirdLife International pun juga sudah memperkirakan populasinya tidak lebih dari 50 ekor individu yang usianya dewasa. Sebab pada ruang gerak burung pleci yang tergolong langka ini juga makin sempit.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Mengetahui Burung Pleci Sangihe Yang Sudah Terancam Punah"
Posting Komentar