Teknologi.id – Setahun yang lalu, para hebat memperingatkan negara Inggris yang sanggup menghadapi problem sampah plastik yang menggunung ketika China memberlakukan larangannya untuk impor limbah.
Dalam beberapa tahun terakhir, Inggris memang sangat bergantung pada China untuk pengambilan sampah kemasan plastik mereka. Tiga tahun lalu, Inggris mengekspor setengah juta ton plastik ke China dan Hong Kong – terhitung hampir dua pertiga dari semua plastik mereka dikirim ke luar negeri.
China memperkenalkan larangan “sampah asing” sebagai bab dari langkah untuk meningkatkan industrinya 12 bulan lalu. Pada ketika itu, industri daur ulang Inggris memperingatkan bahwa keputusannya yakni “game-changer” dan bahwa hal itu akan menjadi usaha mereka untuk menangani limbah negaranya sendiri.
Untuk diketahui dari negara Inggris sendiri, belum mengalami sampah plastik yang menjadi gunung alias menggunung. Itu berkat beberapa negara yang mengambil plastik bekas negara dan solusi mereka yang karenanya lebih banyak memperabukan sampah-sampah yang ada.
Disamping itu terjadinya keresahan masyarakat perihal polusi yang dihasilkan menciptakan mereka lebih menanggulanginya dengan pengurangan limbah yang terjadi. Walaupun belum niscaya angka-angka pengurangannya.
Siapa yang mengambil limbah Inggris alih-alih China? Dalam 12 bulan terakhir sampai Oktober 2018, analisis negara tersebut pada angka, Badan Lingkungan menyampaikan bahwa Inggris mengekspor total 611.000 ton kemasan plastik yang telah dipulihkan ke negara lain.
Dalam periode 12 bulan sebelumnya (yaitu sampai Oktober 2017), Inggris mengekspor 683.000 ton.
Sehingga berhasil sebagai penurunan ekspor 72.000 antara 2016-2017 dan 2017-2018.
Kemana Limbah Plastik Inggris akan Pergi pada Tahun 2018?
Sampah plastik ini tampaknya akan dijadikan laba potensial. Faktanya beberapa negara telah menyiapkan pabrik pemrosesan untuk menyambut limbah negara Inggris dengan tangan terbuka.
Banyak pendaur ulang China memindahkan operasinya ke luar negeri, untuk mendapatkan manfaat plastik murah di wilayah tersebut sebelum kemudian mengekspornya kembali ke China sebagai hasil daur ulang.
Kegiatan ini tidak selalu disambut baik, beberapa negara termasuk Indonesia, Vietnam dan Taiwan mempunyai impor yang sangat terbatas alasannya mereka memblokir pelabuhan dan kualitas materi yang diimpor (dari semua negara) buruk.
Jadi, sementara jumlah plastik yang diambil oleh China turun 94% antara 2016-2017 dan 2017-2018, Malaysia, Turki, Polandia, dan Indonesia memimpin paket yang tidak mengecewakan kendur.
Malaysia mengimpor 105.000 ton secara total dan berada jauh di depan. Totalnya yakni 42.000 (68%) lebih banyak pada 2017-2018 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tujuan paling terkenal kedua yakni Turki (80.000 ton).
Polandia berada di posisi ketiga dalam tabel liga – meskipun bahwasanya mendapatkan sedikit lebih sedikit plastik UK di 2017-2018 daripada di 2016-2017.
Di kawasan keempat yakni Indonesia, yang bersama dengan Malaysia, Thailand, Vietnam – berada di 10 besar untuk jumlah sampah plastik terbanyak yang mencemari lautan.
Negara mana yang mencatat peningkatan terbesar dalam pengiriman plastik Inggris selama periode tersebut?
Pada ukuran ini, Malaysia dan Turki tetap di atas sementara Indonesia berada di lima besar.
Entri gres (menggantikan Polandia dan Belanda) yakni Spanyol dan Prancis. Spanyol mencatat peningkatan 14.000 antara 2016-2017 dan 2017-2018, dan Prancis hanya di belakang pada 9.000.
Tentu saja, mengirim materi ke luar negeri untuk didaur ulang tidak berarti itu benar-benar didaur ulang.
Perusahaan limbah di negara akseptor ini sanggup menyaring sampah Inggris, mengeluarkan materi yang bernilai hemat dan memperabukan atau bahkan membuang sisanya. Industri limbah terkenal di beberapa kawasan sering menjadikan relasi dengan acara kriminal.
Perdagangan limbah ilegal global diperkirakan oleh PBB bernilai antara £ 8bn- £ 9,5 miliar per tahun.
Mengapa Daur Ulang Plastik Sangat Membingungkan?
Studi kasus: Malaysia
Sejak larangan China, Malaysia telah melihat lonjakan besar dalam jumlah plastik yang telah diterima dari luar negeri, termasuk dari Inggris.
“Malaysia tidak sanggup memproses semua limbah impor, ada pabrik limbah plastik terbatas,” kata Mageswari Sangaralingam yang bekerja untuk Asosiasi Konsumen Penang dan untuk Friends of the Earth, Malaysia.
Menurut Ms Sangaralingam, bukan saja Malaysia yang mendapatkan lebih banyak plastik daripada yang sanggup dibuang, beberapa di antaranya kawasan kelas rendah yang berakhir sebagai kawasan pembuangan sampah. Ada juga beberapa pendaur ulang bandel yang, dan katanya memperabukan plastik di kawasan terbuka – yang mengarah pada kerusakan lingkungan.
Pemerintah Malaysia telah mengumumkan kondisi yang lebih ketat pada impor plastik dan menyampaikan mereka ingin menghapusnya selama tiga tahun ke depan. Tetapi Ms Sangaralingam menginginkan larangan langsung.
“Malaysia tidak membuang di tanah dan karenanya harus berhenti mengimpor sampah plastik,” katanya.
Apa yang Inggris Lakukan Tentang Masalah Ini?
British Plastics Federation (BPF) memberi tahu kami bahwa “sangat khawatir” perihal ekspor limbah plastik akan berkualitas buruk.
“Ekspor limbah plastik berada di luar kendali industri dan BPF sangat prihatin dengan laporan terbaru perihal ekspor ilegal dan penipuan limbah kemasan plastik yang dialihkan ke Asia melalui Belanda.” Dikutip dari Roger Baynham, ketua grup tersebut.
BPF juga menyampaikan kepada kami bahwa mereka akan mendukung sistem pengukuhan global untuk sektor ekspor limbah dan bahwa daur ulang harus dilakukan di dalam negeri.
Sekretaris Lingkungan Michael Gove menyampaikan Inggris harus berhenti “menanggalkan kotorannya”. Daur ulang yang dimulai harus dari rumah masyarakat pribadi.
Gove ingin merangsang lebih banyak acara daur ulang. Tetapi perusahaan-perusahaan Inggris yang ingin memproses lebih banyak limbah di Inggris mengeluh sulitnya mendapatkan dana.
“Ada sedikit negara yang tersisa di mana kita sanggup dengan nyaman mengekspor ke pasar menyusut,” memperingatkan Simon Ellin, kepala direktur Asosiasi Daur Ulang Inggris.
“Orang tidak mau membeli materi ini, jadi ke mana ini akan pergi?” beliau menambahkan.
Mr Ellin sebagian besar mendukung planning seni administrasi limbah gres pemerintah, tetapi menyampaikan Inggris harus memperluas kapasitas pemrosesan pada kecepatan yang lebih cepat.
“Kita hampir berada pada titik krisis, kecuali kita sanggup merencanakan dengan cepat,” katanya.
Berita ini dikutip dari laman BBC News.
Kurang dari setengah dari semua limbah rumah tangga seharusnya didaur ulang.
Solusi mengenai sampah ini, yang akan dibutuhkan berupa perubahan fundamental dari kita semua. Artinya sebuah transformasi regulasi, agresi industri kolaboratif, bersama dengan perubahan sikap warga negara.
Perhatian untuk siapa saja yang membeli barang dan membuangnya kemudian. Hal yang dibutuhkan dan tidak diperlukan. Pengurangan yang fundamental untuk sebuah plastik yang banyak kita gunakan.
(ZS)
Sumber https://teknologi.id
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ Recycling: Potret Gunung Sampah Plastik Untuk Beberapa Negara"
Posting Komentar