Technologue.id, Jakarta – Aksi kecurangan (fraud) pada layanan transportasi online mirip Grab dan Gojek mirip kanker ganas yang sulit diberantas. 80 persen pengemudi mengaku mendapatkan fake order sekali dalam seminggu.
Data Spire Research and Consulting menyebutkan bahwa sebanyak 30% dari order yang diterima Gojek terindikasi fraud. Tingkat fraud yang dilakukan Gojek cukup besar dibandingkan Grab. Tercatat, tingkat fraud yang dilakukan Grab sekarang di bawah 1%.
Baca Juga:
Wui Ngiap Foo, Head of User Trust Grab, mengungkap bahwa agresi kecurangan di bisnis ride hailing terjadi di mana saja. Bukan hanya di Indonesia.
“Fraud tidak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Pada dasarnya, fraud itu mengikuti ke mana uang pergi,” ujar Wui, di program peluncuran Grab Defense di Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Ia menyoroti terjadi peningkatan fraud di sektor transportasi online sehabis kompetitor melaksanakan perluasan bisnis ke luar negeri.
“Dari yang kami lihat belakangan ini, kompetitor beranjak ke Singapura dan Vietnam kami, ada jumlah peningkatan fraud yang terjadi. Apalagi, alasannya ialah banyaknya Promo menjadi kesempatan munculnya fraud,” terang Wui.
Kasus fraud yang kerap menyerang perusahaan diantaranya fake GPS, order fiktif, aplikasi palsu yang dimodifikasi, sampai transaksi perjalanan palsu.
Baca Juga:
Makin Tajir, Grab Terima Investasi Rp20 T dari SoftBank Vision Fund
Wui menyampaikan 1,6 persen pendapatan e-commerce di Asia Tenggara lenyap tanggapan tindak kecurangan. Sedangkan di Indonesia, angka ini meningkat dua kali lipat ke angka 3,2 persen.
Indonesia merupakan market yang sangat besar. Demand yang besar, geografis, ditambah ragam layanan yang tersedia menjadi santapan enak bagi pelaku kejahatan fraud dalam melancarkan aksinya.
Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia, mengutarakan jikalau oknum kecurangan sanggup berasal dari mana saja. Bisa dari kawan driver sendiri atau juga pihak ketiga.
“Pelaku dari industri transportasi misalkan pengemudi itu sendiri. Tapi ada juga pihak ketiga yang berafiliasi dengan kawan driver. Motifnya kemana ada uang, disitu dikejar,” kata Ridzki.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58Related Posts :
Ibox Sekarang Hadir Di Senayan City Dan Pejaten VillageTechnologue.id, Jakarta – Para pengguna Apple di Indonesia akan semakin gampang memperoleh bermacam-macam layanan maupun produk dari A… Read More...
7 Keseruan Menjadi Bab Dari Cashless SocietyTechnologue.id, Jakarta – Perkembangan teknologi sejatinya memicu perubahan gaya hidup termasuk dengan cara bertransaksi masyarakat In… Read More...
Fujitsu Berdiri Sistem Administrasi Gosip Peristiwa Di Sumatera UtaraTechnologue.id, Jakarta – Bencana alam yang kerap terjadi di tanah Sumatera mendorong Fujitsu Limited dan PT Fujitsu Indonesia melaksa… Read More...
Grab Lepas 60 Kawan Driver Berangkat UmrohTechnologue.id, Jakarta – Grab telah melepas keberangkatan kawan pengemudi GrabBike terpilih menuju Tanah Suci untuk menunaikan ibadah… Read More...
Catat, Ini Promo Gajian Cashback 60% Dari OvoTechnologue.id, Jakarta – OVO kembali menghadirkan promo untuk memanjakan para penggunanya. Promi PayDay cashback sebesar 60% di 484… Read More...
0 Response to "Order Fiktif Meningkat Di Ojek Online, Grab Beberkan Sebabnya"
Posting Komentar