Mandar Gendang atau Habroptila wallacii ialah jenis burung unik yang juga disebut sebagai burung penabuh drum (gendang) dari Halmahera. Sebab, perlu anda ketahui jikalau bunyi burung endemik pulau Halmahera, Maluku Utara ini memang terdengar sangat menggelegar.
Bahkan bunyi yang dikeluarkannya terdengar ibarat bunyi gendang atau drum. Maka, tidak heran jikalau lalu burung ini diberi nama dengan mandar gendang sekaligus disebut juga sebagai “drummer rail“.
Akan tetapi, kelemahan dari burung mandar gendang yang ukuran tubuhnya sekitar 40 cm dan tidak dapat terbang. Mandar gendang juga termasuk burung langka yang keberadaannya dapat dikatakan semakin terancam punah. Populasinya pun juga semakin menurun serta sulit untuk ditemukan.
Burung yang mempunyai bunyi menggelegar ini jikalau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Invisible Rail, Drummer Rail, Halmahera Rail, atau Wallace’s Rail. Kemudian untuk nama ilmiah dari binatang ini yaitu Habroptila wallacii.
Nama mandar gendang atau Drummer Rail ini tak lepas dari bunyi kicauan dari burung ini yang terdengar dengan keras menggelegar ibarat halnya bunyi gendang. Sedangkan untuk nama Invisible Rail ini disematkan alasannya ialah jenis burung ini termasuk burung termasuk yang sulit diketahui keberadaannya.
Ciri Khas Burung Mandar Gendang
Burung mandar gendang ialah salah satu jenis burung endemik dari Halmahera mempunyai ciri khas yaitu tubuhnya yang berukuran panjang antara 33 hingga denga 40 cm.
Sedangkan untuk burung yang jenis kelaminnya jantan dan betina ini mempunyai bulu yang serupa. Diantaranya yaitu warna abu-abu gelap dengan sayap serta pada pecahan ekor yang berwarna coklat gelap.
Kemudian untuk pecahan kulit yang tidak berbulu terlihat dengan warna merah. Kemudian pada pecahan kulit pada kakinya terlihat berwarna oranye agak kemerahan.
Perilaku Burung Mandar Gendang
Berbagai hal mengenai sikap hidup burung endemik Halmahera yang sudah cukup langka ini masih sedikit sekali diketahui.
Makanan dari mandar gendang (Habroptila wallacii) ini pada umumnya ialah berupa pucuk tanaman, serangga, dan juga sagu dari batang sagu yang terbuka.
Untuk bunyi kicauan dari jenis burung ini ibarat halnya bunyi gendang dengan diselingi jeritan yang terdengar dengan keras.
Habitat, Penyebaran, Populasi, dan Konservasi
Sebagai salah satu jenis burung endemik Halmahera, burung mandar gendang ini ternyata hanya dapat dijumpai di pulau Halmahera, Maluku Utara. Habitat dari burung yang mempunyai bunyi merdu ini ialah di tempat lahan yang basah.
Selain itu, habitat dari burung itu berada di semak belukar disekitar rawa, dan lahan gambut yang mempunyai ketinggian hingga dengan 700 meter dpl.
Populasi mandar gendang (Habroptila wallacii) ini juga belum dapat diketahui pasti. BirdLife Internasional telah memperkirakan bahwa populasi dari burung ini yaitu berkisar antara 2.500 hingga dengan 9.999 ekor untuk burung yang usianya cendekia balig cukup akal (2000).
Perlu anda ketahui, jikalau tren populasi dari burung ini terus mengalami penurunan. Penurunan dari populasi ini disebabkan lantaran hilangnya habitat, deforestasi, serta aktifitas dari pemanenan sagu secara komersial oleh penduduk sekitar.
Sebab keadaannya ibarat pada tingkat populasi, tempat sebaran, dan bahaya yang ada, maka IUCN Redlist tetapkan burung mandar gendang (Habroptila wallacii) ini pada status konservasi vulnerable semenjak tahun 1994.
Akan tetapi sayang sekali, meskipun burung yang bersuara keras ini termasuk salah satu burung yang dikatakan langka, ternyata burung endemik Maliku yang dikenal Penabuh Gendang ini belum termasuk dalam daftar binatang yang dilindungi di Indonesia.
Sumber belajarburunghias.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Mengenal Burung Mandar Gendang Dengan Bunyi Yang Menggelegar"
Posting Komentar