Teknologi.id – Jatuhnya kembali pesawat Boeing 737 Max 8 dalam kurun waktu 5 bulan diliputi tanda tanya. Kabarnya, teknologi MCAS diduga jadi penyebabnya.
Pada Minggu (10/3), Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302 jatuh hanya enam menit sehabis lepas landas dari Addis Ababa, Ethiopia.
Jatuhnya pesawat ini menewaskan 157 penumpang dan kru pesawat. Diketahui, salah satu korban ialah WNI berjulukan Harina Hafitz yang bekerja sebagai staf PBB di Roma.
Kesamaan Ethiopian Airlines ET302 dan Lion Air JT-610
Diketahui, pesawat yang jatuh tersebut merupakan produk Boeing 737 MAX 8. Jenis pesawat tersebut ialah jenis pesawat yang sama pada tragedi Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang beberapa waktu lalu.
Seorang pakar penerbangan internasional menekankan kemiripan antara dua peristiwa tragis itu, di mana pesawatnya sama-sama jatuh tak usang sehabis take-off, dan pilot mengisyaratkan mereka mengalami masalah, kemudian pesawat jatuh.
Menurut situs flightradar24, grafik pesawat Ethiopian Airlines terlihat tidak stabil dan kehilangan kecepatan secara dramatis pada detik-detik terakhirnya.
Teknologi MCAS
Para jago dan pakar dunia penerbangan menduga kalau teknologi gres model MAX 8 bernama Manoeuvring Characteristics Augmentation System atau disingkat MCAS sebagai penyebabnya menyerupai diberitakan media News Australia, menyerupai dikutip dari detikTravel Rabu (13/3/2019).
Teknologi MCAS secara teknis berfungsi untuk mengukur ketinggian cuilan moncong pesawat ketika mengudara. Apabila cuilan moncong pesawat dianggap terlalu tinggi, sistem tersebut akan otomatis menurunkan hidung pesawat.
Sebenarnya, teknologi itu juga hanya akan menyala dalam mode auto-pilot. Masalah akan timbul apabila teknologi itu menyala pada mode manual.
Namun, para pakar curiga kalau teknologi MCAS tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan malah menurunkan cuilan moncong pesawat tanpa sebab. Akibatnya, kecepatan pesawat sanggup berkurang yang berakibat pada menukiknya pesawat ke daratan dari ketinggian terakhir.
Baca juga: Boeing 737 Max 8 Jatuh Lagi, Benarkah Tak Layak Terbang?
“Ini pertama kalinya Boeing menaruh MCAS yang berfungsi ketika pesawat mencapai ketinggian tertentu terlalu cepat, di mana sanggup dapat menghambat pesawat,” ujar pakar dunia penerbangan asal Australia, Neil Hansford.
Sejumlah serikat pekerja pilot pun berujar, jikalau perubahan pada sistem kontrol penerbangan di pesawat Boeing model MAX 8 ini tidak dijelaskan pada pilot yang menerbangkannya.
Namun, dugaan itu dianggap masih terlalu dini. Perlakuan pilot pada pesawat dengan model berbeda juga memegang faktor penting. Terlebih, terkait teknologi atau sistem pesawat yang harus disetting secara manual.
Fakta lainnya terungkap bahwa pihak Boeing pribadi mengeluarkan buku manual gres terkait cara menerbangkan pesawat model MAX 8 untuk para pilot paska bencana Lion Air.
Namun yang penting disini, apakah pihak maskapai Ethiopian Airlines telah melaksanakan pembinaan terkait cara menerbangan model MAX 8 pada para pilotnya. Hal tersebut jadi pertanyaan tambahan.
(DWK)
Sumber https://teknologi.id
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "√ Teknologi Mcas Diduga Jadi Sumber Problem Pada Boeing 737 Max 8"
Posting Komentar