Sebagai orang renta kedua bagi murid di sekolah, guru tentu mempunyai peranan besar dalam memberikan bekal ilmu. Terlebih lagi, guru dinilai sebagai sosok yang berpendidikan yang diperlukan bisa mendidik anak bangsa untuk masa depan.
Tetapi harapannya, tidak sekedar mendidik dan memperlihatkan materi akademik saja di sekolah. Peran guru lebih dari itu. Guru diperlukan juga sanggup menanamkan nilai-nilai konkret pada murid, alasannya ialah guru ialah role model bagi para murid. Maka, dari itulah mengapa guru mempunyai kiprah yang besar dalam pembentukan huruf murid.
Untuk mendukung hal ini, ada baiknya para guru juga mengokohkan huruf yang dimiliki. Inilah hal-hal sederhana yang bisa dilakukan guru untuk membangun huruf pada anak didik. Yuk, mari dibaca! :)
1. Jadikan diri sebagai contoh
Dengan mengingat diri sendiri sebagai contoh, maka guru akan lebih berhati-hati dalam bersikap sehingga lebih bijak dari setiap tindakan yang akan diambil. Dari memperlihatkan contoh, diperlukan murid bisa mengikuti sisi konkret yang dimiliki guru.
2. Jadilah guru yang tidak hanya sekedar mementingkan nilai akademis, tetapi juga mengapresiasi perjuangan murid
Sebagai pengajar, fokus untuk menilai murid dari segi akademis memang penting. Tetapi perlu diingat juga untuk menghargai kebaikan yang dilakukan murid. Caranya dengan mengapresiasi perjuangan murid tanpa selalu membandingkan dengan nilai yang didapatkan. Misalnya dengan memperlihatkan kebanggaan bagi murid yang sempurna waktu, rajin mengerjakan tugas, atau bersikap baik selama di sekolah.
Dengan membiasakan ini, murid pun juga sanggup mengapresiasi diri atas perjuangan yang telah dilakukan sehingga akan terbangun huruf yang terus mau mencar ilmu dan memperbaiki diri untuk lebih baik.
3. Lebih dari sekedar mengajar, ajarkan juga nilai moral pada pelajaran
Kalau sekadar materi pelajaran, mungkin semua bisa saja tahu alasannya ialah tertulis dalam buku pelajaran. Tetapi bagaimana dengan nilai moral? Ada baiknya dalam pelajaran yang diajarkan juga menanamkan nilai moral yang bisa dijadikan materi pelajaran hidup.
Misalnya, ketika mengajarkan pelajaran Matematika guru tidak hanya sekadar memperlihatkan rumus dan cara pengerjaan kepada murid. Tetapi juga bisa mengajarkan nilai kehidupan menyerupai dengan mengerjakan soal Matematika kita bisa mencar ilmu untuk bersabar dan berusaha untuk memecahkan suatu persoalan dengan mengasah kebijaksanaan berpikir. Dengan begitu, nantinya ketika murid sedang menghadapi suatu persoalan kedepannya, bisa berpikir optimis bahwa setiap persoalan ada jalan keluarnya selama berusaha. :)
4. Jujur pada diri sendiri dan terbuka pada kesalahan
Guru juga manusia, tidak luput dari kesalahan meski tidak pernah berniat melaksanakan hal itu. Misalnya, ketika guru tiba terlambat atau salah mengoreksi tanggapan murid. Untuk memperlihatkan teladan yang baik, guru sebaiknya mau mengakui kesalahan yang dibentuk sekecil apapun itu.
Mungkin kadang ada rasa gengsi, tetapi ini bisa menjadi pelajaran yang baik pada murid. Bahwa sebagai insan kita harus berani jujur sama diri sendiri dan mau mengakui kesalahan yang telah diperbuat. Dari situ, murid bisa mencar ilmu bagaimana cara untuk memperbaiki kesalahan dan berani bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat. Betul tidak? Hehe.
5. Mengajarkan sopan santun
Hal yang sering luput diajarkan di sekolah ialah bagaimana cara bersikap. Mungkin terdengar sederhana, tetapi ini merupakan hal penting yang layak diajarkan kepada murid untuk menjaga sikap dan mengetahui mana yang benar dan salah. Tidak jarang lho, murid bersikap tidak sopan hanya alasannya ialah mereka tidak tahu bagaimana cara bersikap yang baik dan benar. Atau malah selama ini mencontoh sikap negatif orang disekitarnya, jadi melihat itu sebagai hal yang lumrah. Hmm..
Ada baiknya, ketika ada sikap yang kurang baik yang dilakukan oleh murid, guru berperan untuk mengoreksi sikap tersebut. Jangan memarahi, tetapi mengingatkan juga bahwa sikapnya itu kurang baik dan berikan alternatif tindakan lain yang lebih positif. Gunakan cara yang halus juga ya!
6. Beri kesempatan murid untuk mencar ilmu memimpin
Saat ini, mempunyai huruf memimpin merupakan hal yang krusial untuk dimiliki. Menyadari hal ini, ada baiknya guru juga bisa membantu anak didik untuk berlatih jiwa kepemimpinan mereka. Cara sederhananya, bisa dengan menciptakan kiprah kelompok dan memastikan setiap anggota mempunyai kesempatan sebagai ketua kelompok. Jadi, tidak hanya murid itu-itu saja yang jadi ketua kelompok, tetapi semua bisa mencar ilmu jadi pemimpin.
Setelah melaksanakan acara ini, guru bisa mengevaluasi hal konkret yang bisa jadi pembelajaran murid untuk memimpin lebih baik lagi. Berilah masukan yang memotivasi, jadi bagi murid yang merasa kurang percaya diri bisa semangat untuk terus mencar ilmu lebih baik lagi.
7. Berbagi pengalaman sebagai dongeng inspiratif
Tidak ada salahnya, sesekali menceritakan pengalaman personal yang dimiliki guru untuk dibagikan dengan murid. Tidak perlu dongeng yang jago untuk menginspirasi, sekecil apapun itu tetap bisa menjadi pembelajaran yang berkhasiat untuk murid kok. Siapa tahu, dari acara ini murid jadi terinspirasi dan mencar ilmu dari pengalaman guru? :)
Yaa, itulah hal-hal sederhana yang bisa dilakukan guru untuk membantu membangun huruf pada murid. Dengan cara sederhana ini, diperlukan bisa mendidik murid tidak hanya kemampuan akademis saja tetapi juga langsung yang positif. Yuk, Bapak/Ibu Guru mari bersama kita bangkit huruf konkret pada anak didik. Jangan lupa untuk meekomendasikan ruanggurudigitalbootcamp ke siswa, alasannya ialah siswa bisa mencar ilmu bersama dalam grup mencar ilmu online se-Indonesia.
Mari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Hal Sederhana Yang Dapat Dilakukan Guru Untuk Membangun Abjad Murid"
Posting Komentar