Hidup di dunia yang hanya sekali ini, harus terperinci siapa kita, siapa Tuhan kita, siapa yang menjamin kita, mau kemana, apa yang bahaya, apa yang membuat selamat. Kalau sudah jelas, kita tidak akan gundah lagi.
Hal yang paling membuat hidup ini tidak nyaman yaitu rasa gundah dan ragu-ragu. Hal yang paling membuat hidup ini tidak yummy yaitu ketidakjelasan. Sebaliknya, kejelasan membuat kita sanggup mengambil keputusan dengan tepat. Setiap yang mewaspadai membuat kita tidak sanggup bersikap dengan jelas. Di dalam hidup pun, apabila kita belum mengenal peta hidup ini dengan jelas, kita akan gamang, galau dan ragu. Ini sangatlah melelahkan dalam hidup.
Hidup di dunia yang hanya sekali ini, harus terperinci siapa kita, siapa Tuhan kita, siapa yang menjamin kita, mau kemana, apa yang bahaya, apa yang membuat selamat. Kalau sudah jelas, kita tidak akan gundah lagi.
Satu yang harus terperinci bagi kita yaitu siapa diri ini? Kita ini yaitu insan yang diciptakan oleh Allah, diurus oleh Allah dan dimatikan oleh Allah. Kita ini yaitu makhluk yang tugasnya menjadi hamba Allah, mengabdi kepada Allah. Siapakah Allah? Allah yaitu pemilik, penguasa jagad semesta ini yang mengatur segalanya dengan sempurna, detail dan cermat. Yang mencukupi rejeki, yang menyehatkan, menentramkan batin, yang punya apa pun yang kita inginkan, yang kekuasaannya mutlak. Apa yang diinginkan Allah niscaya terjadi dan apa yang tidak diinginkan Allah tidak akan terjadi.
Tugas kita di dunia ini yaitu menjadi hamba Allah. Mematuhi apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Perkara rejeki, mutlak yaitu kesepakatan Allah. Kalau kita patuh, kita akan dicukupi dan tidak ada keraguan.
Kalau hati kita yakin kepada Allah, niscaya akan dicukupi. Yang kita cari yaitu berkah dari amal saleh kita. Allah membuat kita sudah dengan rejekinya, tidak ada keraguan. Lalu, siapakah manusia? Manusia yaitu makhluk yang tidak sanggup memberi manfaat tanpa ijin Allah dan tidak sanggup memberi mudarat tanpa ijin Allah. Tidak perlu kita memelas kepada manusia, alasannya insan tidak sanggup mendatangkan apa pun tanpa ijin dari Allah penguasa alam semesta ini.
Kita bergaul dengan insan bukan untuk menuhankannya. Kita bergaul dengan insan alasannya Allah memerintahkan kita bergaul dengan cara yang baik. Kita berbuat baik, bukan semoga orang menghargai kita. Kita berbuat baik alasannya ini perintahkan Allah. Manusia hanya jalan dari ketentuan Allah, bukan sumber. Manusia bukan pemberi rejeki, hanya jalan sampainya rejeki Tugas kita yaitu menjemput rejeki dengan cara yang halal. Itulah yang Allah kehendaki.
Narasumber ; http://www.daaruttauhiid.org/artikel/read/kajian-aa-gym/502/tugas-sebagai-hamba-allah.html
Sumber http://equatornusantara.blogspot.comMari berteman dengan saya
Follow my Instagram _yudha58
0 Response to "Tugas Sebagai Hamba Alloh"
Posting Komentar